Jumat, 12 Desember 2014

Tugas Akuntansi Sektor Publik



Tugas Individu
MK: Akuntansi Sektor Publik

ANGGARAN SEBAGAI OBJEK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK




Logo UNM.png
 







Ervina
1192040052
Pendidikan Akuntansi


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014

BAB I
PENDAHULUAN

Akuntansi sector public atau akuntansi pemerintahan merupakan seni pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan transaksi ekonomi dalam organisasi pemerintahan, yang aktivitasnya berdasarkan pada anggaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Organisasi sector public yang dimaksud disini adalah organisasi yang berada dibawah naungan kendali pemerintah, yang tidak bertujuan untuk mencari laba, melainkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas melalui pelayanan masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan, keamanan, dan lain lain.















BAB II
PEMBAHASAN

A.   KETERKAITAN KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH DENGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, demikian pula dengan segala sesuatu yang baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik negara sehubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban dimaksud (Sugujanto dkk., 1995). Hak-hak negara adalah segala hak atau usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mengisi kas negara, misalnya hak mencetak uang, menarik pajak dan retribusi, serta mengadakkan pinjaman.  Kewajiban negara adalah kewajiban pemerintah untuk menyelenggarakn tugas negara, sebagaimana dicantumkan dalam Pembukaan UUD 1945, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), dan Rencana Kerja Pemerintah (PKP), serta UU APBN yang pada prinsipnya adalah untuk  menyejahterakan rakyat, melayani masyarakat umum, dan sebagai aparat pembangunan (agent of development).
Ruang lingkup keuangan negara dapat dikelompokkan yang dikelola langsung oleh pemerintah dan yang dipisahkan pengurusannya. Keuangan yang dikelola pemerintah pusat adalah komponen keuangan negara yang mencakup seluruh penerimaan dan pengeluarannya yang tercantumm dalam APBN dan barang-barang inventaris milik negara. Sedangkan keuangan negara yang dikelola langsung oleh pemerintah daerah adalah anggaran yang tercantum dalam APBD dan barang-barang inventaris milikdaerah.
Keuangan negara yang dipisahkan kepemilikannya adalah komponen keuangan milik negara yang kepengurusannya dipisahkan  dan cara pengelolaannya berdasarkan hukum public atau perdata. Conntohnya adalah BUMN yang dapat berbentuk perusahaaan jawatan, Perum, perusahaan perseran, bank pemerintah, dan lembaga keuangan pemerintah.
Keterkaitan keuangan daerah engan anggaran negara (pemerintah) memang sangat erat, karena bertambah atau berkurangnya keuangan negara  berdasarkan pelaksanaan anggaran negara, sehingga pengurusan keuangan negara juga dilaksanakan pada pelaksanaan anggaran negara. Contohnya adalah APBN dan APBD. APBN dan APBD ini merupakan inti dati akuntansi pemerintahan, karena anggaran merupakan informasi keuangan paling penting yang dihasilkan oleh pemerintah.
Anggaran negara dalam arti sempit merupakan rencana pengeluaran dan penerimaan hanya dalam jangka waktu satu tahun. Sedangkan dalam arti luas, anggaran negara berarti jangka waktu perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran. Jadi, dalam arti luas anggaran mencakup seluruh daur anggaran, daur anggaran merupakan proses penganggaran secara terus-menerus, dimulai dari tahap penyusunan anggaran oleh pihak-pihak yang berwenang. Pihak akuntansi diperlukan dalam pada tahap pelaksanaan anggaran, yang diharapkan dapat menghasilkan laporan keuangan pemerintah dan pada tahap pemeriksaan pelaksanaan anggaran, yang akan memeriksa (mengaudit) laporaan keuangan pemerintah oleh otoritas pengawasan fungsional.

B.   SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN SEBAGAI BAGIAN DARI PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Menurut AAA(1996) akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian,pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi  (keuangan) dari suatu  organisasi atau entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka mengambil keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan. Apabila akuntansi merupakan sebuah proses, maka harus ada input dan output dari akuntansi. Input akuntansi merupakan transaksi keuangan  yang tercermindalam bukti transaksi dalam suatu entitas yang mengalami proses pengidentifikasian, mengukur, mencatat yang menghasilkan output nerupa laporan keuangan. Sedangkan entitas disini merujuk pada sebuah organisasi sepert perusahaan, pemerintah (pusat dan daerah), dsb. Output dari akuntansi merupakan laporan keuangan yang berisi tentang informasi akuntansi yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan ekonomis.
Dari sisi pengguna informasi sebagaimana disebutkan dalam definisi diatas, bahwa penyediaan informasi akuntansi yang ditujukan untuk pengguna eksternal disebut dengan akuntansi keuangan, sedangkan penyediaan informasi untuk pengguna internal disebut dengan akuntansi manajemen. Jadi, dalam konteks organisasi sector public atau pemerintahan, akuntansi pemerintahan yang ditujukan untuk menghasilkan informasi keuangan bagi pengguna eksternal pemerintah adalah akuntansi keuangan pemerintah. Pengguna eksternal  dari laporan keuangan pemda sebagaimana yang dimaksudkan oleh Halim dan Kusufi (2012 ), adalah DPR/DPRD, BPK, Investor, kreditur, donator, analis ekonomi dan akademisi, rakyat, LSM, pemerintah pusat (pemda) dan pemerintah daerah lainnya. Sedangakan akuntansi pemerintah yang ditujukan untuk menghasilkan informasi bagi pengguna internal dalam pemerintahdisebut dengan akuntansi manajemen pemerintah.
Output dari akuntansi yang berupa laporan tersebut baik bagi pihak eksternal maupun internal.  Laporan tersebut tentunya melalui sebuah proses yang panjang. Untuk menjamin bahwa proses tersebut dimulai dari penyediaan input yang baik dan benar, proses pencatatan, hingga pelaporan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan memerlukan sebuah system dan prosedur. System dan prosedur yang dimaksud tersebut dalam bidang akuntansi disebut dengan system akuntansi atau system informasi akuntansi.
Dalam lingkup pengelolaan keuangan negaran atau penganggaran sector public, system akuntansi diperlukan pada tahap pelaksanaan, terutama untuk system akuntansi keuangan sector public, yang dapat dilihat dalam gambar 1. Sementara dalam akuntansi manajemen, peningkatan kinerja suatu organisasi termasuk kinerja keuangan yang terus berlanjut, ditentukan dari mulai perusahaan merumuskan dan merencanakan strategi perusahaan.

aMATR.jpg













Contoh keterkaitan hubungan strategi dengan kinerja organisasi dirumuskan dengan baik oleh konsep balanced scorecard (BSC). BSC sama halnya dengan konsep ABC, menjadi konsep dan teknik yang sangat yang sangat berkembang dalam akuntansi manajemen dalam dua decade ini. Pada awalnya, BSC merupakan alat untuk mengukur kinerja, yang memasukkan tidak hanya kinerja keuangan melainkan juga kinerja non keuangan. Namun, dalam perkembangannya BSC dapat dijadikan sarana untuk merumuskan dan menerapkan strategi organisasi. Meskipun demikian, pengaruh akuntansi keuangan lebih mendominasi dalam perkembangan akuntansi sector public di Indonesia, karena besarnya tuntukan public kepada organisasi sector public (dalam hal ini adalah pemerintah) untuk lebih transparan dan akuntabel, dan sarana untuk mewujudkan transparansi public dan akuntabilitas public adalah dengan laporan keuangan pemerintah. Kurang berkembangnya teknik akuntansi manajemen pada organisasi sector public, terutama pada organisasi pemerintahan, disebabkan akuntansi belum diposisikan sebagai alat bantu manajemen dalam mengambil keputusan yang berguna.
Dalam organisasi sector public, anggaran menjadi informasi keuangan yang paling penting dan merupakan bagian utama dari akuntansi pemerintahan (Sugijanti, dkk., 1995). Anggaran dalam akuntansi sector public tidak hanya asuk dalam bidakng akuntansi manajemen, melainkan juga akuntansi keuangan karena adanya Laporan Realisasi Anggaran (LRA) yang merupakan bagian dari laporan keuangan pemerintah untuk pihak eksternal.
Gambar 1 menunjukkan bahwa akuntansi berada pada tahap pelaksanaan anggaran bersamaan dengan penatausahaan. Keduanya menjadi alat  bagi aparatu pemeritah untuk mengelola anggaran public dan menghasilkan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi manajerial pemerintahan pihak eksternal pemerintah. Output dari proses pelaksanaan anggaran akan menghasilkan Laporan Pelaksanaan APBD (konteks pemerintah daerah). Laporan pelaksanaan anggaran hasil dari proses penatausahaan adalah Laporan Prttanggungjawaban Anggaran, sedangkan proses akuntansi menghasilkan laporan keuangan. Laporan Pelaksanaan Anggaran akan dijadikan evaluasi kinerja pemerintah sehingga hasil evaluasi tersebut akan menjadi pertimbangan untuk merumuskan dan merencanakan program dan kegiatan tahun berikutnya. Dari penjelasan diatas, jelaslah bahwa anggaran menjadi bagian utama dari pelaksanaan akuntansi di pemerintahan.